Wilayah Desa Picisan termasuk yang paling jauh dari kota Kecamatan Sendang. Lokasinya berada di lereng Wilis yang sejuk. Dibekali bahan baku bambu yang melimpah, banyak warga Picisan yang terampil membuat berbagai jenis anyaman.

Berbagai macam perkakas rumah tangga seperti bakul, kukusan, tampah, dan sebagainya. Jika melintasi wilayah Picisan, kita akan dengan mudah menjumpai di halaman rumah warganya sedang bekerja dengan aneka peralatannya untuk memotong, mengerat, maupun menganyam.

Salah seorang pengrajin anyaman bambu, Sujoko, mengatakan dirinya bisa menyetor perkakas sejenis bakul sampai 100 biji seminggu. Dia mengaku bukan yang paling banyak menjadi pemasok di antara para pengrajin anyaman di Picisan. Sedangkan jumlah pengrajin jika dihitung bisa sampai 30 orang. Artinya jumlah yang dipasok oleh Picisan sangat banyak.

Pengepul dari kota datang langsung Picisan dua kali dalam seminggu. Mereka mengambil produk dan membawanya untuk dipasok ke pasar dan toko-toko di Tulungagung.

Meskipun perkakas berbahan anyaman bambu kini kalah saing dibanding perkakas hasil produksi pabrikan, pangsa pasarnya masih terbilang banyak. Banyak masyarakat desa yang masih bertahan dengan perkakas tradisional ini. Oleh karena itu keberadaan para pengrajin sebagai produsen masih penting untuk diperhatikan.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?