Sejarah Desa
Pada zaman dahulu banyak ditemukan harta benda yang berupa : emas, perak perunggu dan juga intan permata. Harta benda tersebut berbentuk gelang, kalung, anting, cincin kadang berbentuk rantai bahkan ada yang berbentuk bokor. Harta benda tersebut biasa oleh warga disebut Mas Picis Rojo Brono.
Mas Picis Rojo Brono tersebut biasanya penampakannya ditaruh diwadah berupa lengsir (baki). Kemudian dijemur diatas batu-batu ditegalan maupun dipekarangan warga. Namun warga tidak berani mengambilnya, karena ada yang pernah mengambil yang pada akhirnya dia selalu menemui rintangan.
Karena sering ditemukan Mas Picis dibanyak tempat, mak orang menyebutnya daerah ini daerah Picisan (Mas Picis Rojo Brono). Sampai sekarang tersohor daerah Picisan akkhirnya terbentuk Desa Picisan.
Nama-nama Kepala Desa Picisan adalah sebagai berikut :
1. Bapak Panidi tahun 1971 s/d 1992
2. Bapak Sumarto tahun 1992 s/d 2000
3. Bapak trimo tahun 2000 s/d 2006
4. Bapak Muselam 2006 s/d 2012
5. Bapak Muselam 2012 s/d Sekarang
Demikian sejarah singkat Desa Picisan Kecamatan Sendang yang dapat disajikan. Dari penelusuran sejarah desa yang diperoleh dari nara sumber beberapa sesepuh di Desa Picisan yaitu ada beberapa situs yang sekarang masih ada yaitu :
1. SITUS BUKIT RONDHO KUNING (KUDU KERAS)
Bukt Rondho Kuning adalah salah satu tempat yang banyak ditemukan perhiasan kuno yang terbuat dari emas dan perunggu. Biasanya di hari-hari tertentu sekitar jam 07.00 perhiasan-perhiasan itu dijemur di sebuah baki (lengser dari kuningan) dan ada yang ditaruh diatas bebatuan. Perhiasan itu berupa kalung, gelang, anting, rantai, ada yang berbentuk binatang seperti katak, kadal, naga dan sebagainya. Bahkan pernah ditemukan sebuah bokor yang terbuat dari emas. Di Era tahun 1980an perhiasan-perhiasan tersebut sudah mulai jarang di perlihatkan karena seringnya di akali oleh manusia-manusia sekarang.
2. SITUS MAKAM ENDRO KUSUMO
Situs Makam Endro Kusumo, beliau diyakini masyarakat sekitar sebagai seorang wali. Konon ceritanya beliau mempunyai 9 (sembilan) orang saudara diantaranya yaitu :
a. Endro Kusumo yang bermakam di Dusun Genuk Desa Picisan.
b. Renggo Kusumo yang bermakam di Dusun Klanggeran Desa Nyawangan.
c. Citro Ki Ageng Saridrono yang bermakam di Bajal Desa Nyawangan.
d. Citro Kusumo yang bermakam di Dusun Jengglik Desa Sendang.
e. Ahmad Dufit (Dampit) yang bermakam di Dusun Ndadapan Desa Punjul.
f. Potro Kusumo yang bermakam di Babakan Desa Nglurup.
Sedangkan yang tiga wallohu a’lam tidak ada yang tahu. Pada waktu musim kemarau panjang, Sekitar tahun 2005 kebawah tempat ini digunakan sebagai tempat meminta hujan olah warga yang meyakininya. Dengan cara semua kesenian, seperti jaranan , jedor dan lain-lain diarak kesitu dengan istilah jawanya Salahstliko (meminta hujan).
3. SITUS SUMBER AIR WATU ARAB
Situs Sumber Air Watu Arab dikatakan Watu Arab karena konon didekat sumber air itu ada sebuah batu yang bertuliskan Huruf Arab tetapi saying sekali sekarang batu tersebut sudah tertimbun tanah dan menurut cerita para Sesepuh, Sumber Watu Arab ini adalah dulunya tempat pengguyangan (pemandian) kudanya Ki Endro Kusumo.
Terdapat ikan kutes di dalam kolam sumber air ini dalam jumlah yang cukup banyak. Namun masyarakat tidak berani menangkapnya karena bila menangkapnyapasti jatuh sakit (di teluh) dari keterangan Paranormal penghuni sumber air Watu Arab ini adalah jin islam kebanyakan perempuan berpakaian jubah putih. Lokasi ini biasanya bila dimusim kemarau dibersihkan oleh warga sekitar sebagai cadangan air bersih bila ada kekurangan dari pelayanan Hippam.